Wajah bruntusan merupakan salah satu masalah kulit yang sering dialami di segala usia, baik remaja maupun dewasa. Bentuknya bisa berupa bintik-bintik kecil, permukaan wajah terasa kasar, kadang kemerahan dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Seringkali, bruntusan ini sulit hilang meskipun sudah memakai banyak produk perawatan. Untuk mendapatkan solusi yang efektif, penting memahami apa saja penyebab utamanya, faktor pemicu dari pola hidup dan lingkungan, serta langkah pencegahan agar bruntusan tak mudah muncul kembali.
Apa Itu Bruntusan?
Secara sederhana, bruntusan adalah kondisi di mana kulit wajah dipenuhi bintik-bintik kecil yang biasanya terasa kasar jika diraba. Bruntusan sering terjadi di dahi, pipi, dagu, atau area dengan banyak kelenjar minyak. Meski tidak selalu menyebabkan rasa sakit seperti jerawat meradang, bruntusan membuat tekstur kulit tidak merata dan tampilan wajah menjadi kusam. Terkadang, bruntusan juga bisa berkembang menjadi jerawat jika tidak dirawat dengan benar.
Penyebab Utama Bruntusan
Setiap tipe kulit memiliki risiko tersendiri untuk mengalami bruntusan. Penyebabnya bisa dari kombinasi faktor internal dan eksternal. Berikut penjelasan jelas dan mendalam seputar penyebab utama wajah bruntusan:
1. Penumpukan Sel Kulit Mati
Salah satu penyebab paling umum adalah sel-sel kulit mati yang tidak terangkat sempurna dari permukaan wajah. Seiring waktu, sel kulit ini dapat menyumbat pori-pori sehingga muncul bruntusan, komedo putih (whitehead), bahkan jerawat. Proses regenerasi kulit yang melambat akibat usia, stress, atau kurang perawatan juga memperparah penumpukan sel kulit mati.
2. Produksi Minyak (Sebum) Berlebih
Kelenjar minyak yang terlalu aktif akan memproduksi sebum berlebih. Jika bercampur dengan kotoran dan sel kulit mati, pori-pori lebih mudah tersumbat menghasilkan bruntusan. Cuaca panas, perubahan hormon, dan penggunaan produk wajah yang kurang cocok dapat memperparah produksi minyak.
3. Penggunaan Produk Perawatan yang Kurang Tepat
Pemakaian skincare atau makeup dengan bahan komedogenik, atau tidak membersihkan wajah dengan benar sangat berpotensi menyebabkan bruntusan. Produk berat, seperti foundation atau sunscreen berminyak yang tidak dibersihkan tuntas juga bisa menimbulkan penumpukan kotoran di pori-pori.
4. Infeksi Jamur (Fungal Acne)
Bruntusan tidak selalu disebabkan oleh bakteri. Kadang-kadang, infeksi jamur Malassezia dapat menyebabkan bintik kecil dan gatal di permukaan kulit. Fungal acne biasanya lebih sulit membaik jika hanya dengan perawatan anti bakteri biasa, dan sering salah diidentifikasi sebagai jerawat biasa.
5. Reaksi Alergi atau Iritasi
Bruntusan juga bisa muncul akibat reaksi alergi pada suatu bahan kosmetik, skincare, atau faktor lingkungan seperti polusi dan debu. Iritasi ini menyebabkan kulit bereaksi dalam bentuk bintik-bintik kecil dan kemerahan.
Faktor Pemicu Bruntusan
Tak hanya faktor bawaan atau genetik, gaya hidup dan lingkungan sehari-hari berperan besar terhadap munculnya bruntusan di wajah. Berikut beberapa faktor utama yang perlu diperhatikan:
1. Kurang Menjaga Kebersihan
Kebiasaan malas membersihkan wajah sebelum tidur, jarang mengganti sarung bantal, sprei, atau handuk muka menjadi ladang subur bagi bakteri dan jamur penyebab bruntusan. Sering menyentuh wajah dengan tangan kotor juga memperbesar risiko iritasi dan penumpukan kuman di kulit.
2. Pola Makan Tidak Seimbang
Sering mengonsumsi makanan tinggi gula, lemak, dan produk olahan susu dapat memicu produksi minyak berlebih, memperparah bruntusan. Jarang minum air putih, kurang serat, dan kurang asupan buah serta sayur akan memperlambat regenerasi kulit dan mempersulit penyembuhan bruntusan.
3. Stres yang Tidak Terkontrol
Stres meningkatkan produksi hormon kortisol yang dapat mengganggu keseimbangan kulit, memperparah peradangan dan menyebabkan kulit lebih mudah mengalami masalah, termasuk bruntusan.
4. Paparan Polusi dan Sinar Matahari Berlebih
Paparan polusi udara yang tinggi, terutama di daerah perkotaan seperti Jakarta, membawa banyak partikel mikro yang menempel di kulit. Ditambah paparan sinar UV tanpa perlindungan sunscreen bisa merusak barrier kulit, membuatnya lebih rentan iritasi dan muncul bruntusan.
5. Penggunaan Gadget dan Barang Sehari-hari
Layar handphone, headset, atau helm yang sering bersentuhan dengan wajah dapat menjadi media perpindahan bakteri ke kulit jika jarang dibersihkan. Barang-barang ini sering menjadi penyumbang tersembunyi pemicu wajah bruntusan.
Cara Mencegah Munculnya Bruntusan
Setelah memahami penyebab dan pemicu utama, kini saatnya menerapkan langkah preventif untuk menjaga kulit tetap mulus dan bebas bruntusan. Berikut cara-cara praktis yang bisa kamu lakukan:
1. Rutin Membersihkan Wajah
Gunakan pembersih wajah sesuai jenis kulit dua kali sehari, terutama malam sebelum tidur. Pastikan pembersih tidak mengandung SLS atau alkohol tinggi yang bisa memperparah iritasi. Membersihkan wajah secara lembut penting agar kulit tetap sehat tanpa mengikis lapisan pelindungnya.
2. Pilih Produk Skincare Non-Komedogenik
Produk berlabel “non-comedogenic” dirancang agar tidak menyumbat pori. Pilih pelembab, sunscreen, dan makeup dengan formula ringan, tidak berminyak, dan bebas pewangi atau pewarna buatan yang keras.
3. Lakukan Eksfoliasi Secara Berkala
Eksfoliasi 2-3 kali seminggu membantu mengangkat sel kulit mati dari permukaan wajah. Gunakan exfoliator lembut berupa chemical exfoliant seperti AHA/BHA atau scrub halus. Hindari eksfoliasi berlebihan yang bisa membuat kulit iritasi dan justru memperparah bruntusan.
4. Menjaga Kebersihan Benda Sehari-hari dan Lingkungan Rumah
Rajin mengganti sarung bantal minimal seminggu sekali, bersihkan handphone secara berkala, dan pastikan kebersihan helm jika sering berkendara. Simple, tapi efektivitasnya besar dalam mencegah bruntusan.
5. Atur Pola Makan dan Konsumsi Air
Konsumsi buah, sayur, dan air putih minimal dua liter per hari membantu detoksifikasi alami tubuh. Kurangi makanan cepat saji, minuman manis, dan produk olahan susu untuk menjaga produksi sebum dan mempercepat proses penyembuhan kulit.
6. Kelola Stres dan Jaga Pola Tidur
Cobalah aktivitas relaksasi seperti yoga, meditasi, atau sekadar jalan santai untuk menenangkan pikiran. Istirahat cukup 7-8 jam setiap malam sangat membantu proses regenerasi kulit agar lebih segar dan sehat.
7. Gunakan Sunscreen Setiap Hari
Tabir surya bukan hanya untuk mencegah flek hitam, tapi juga melindungi kulit dari kerusakan matahari yang bisa memperparah bruntusan. Pilih sunscreen dengan tekstur ringan, non-comedogenic, dan oleskan ulang setiap 2-3 jam jika banyak aktivitas di luar ruangan.
Atasi Bruntusan dengan Bantuan Klinik Kecantikan
Jika sudah mencoba banyak cara namun bruntusan tetap membandel, ini saatnya pertimbangkan konsultasi dengan dokter kecantikan. Di Sozo Skin Clinic, kamu bisa mendapatkan solusi dari dokter berpengalaman yang paham betul bagaimana menangani kulit bruntusan secara personal. Sozo menawarkan berbagai treatment seperti deep cleansing facial, chemical peels, laser gentle acne, hingga skincare yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif dan rentan bruntusan. Konsultasi gratis sekarang dan buat reservasi dengan mudah melalui WhatsApp kami.