Kesehatan telinga sering kali luput dari perhatian kita sehari-hari karena posisinya yang tersembunyi, padahal penumpukan kotoran yang tidak ditangani dengan benar bisa memicu infeksi serius. Sebuah studi kesehatan menunjukkan bahwa sekitar 10% anak-anak dan 5% orang dewasa mengalami masalah pendengaran akibat penumpukan serumen yang berlebihan. Salah satu pasien bahkan pernah mengungkapkan rasa leganya, “Rasanya dunia kembali terdengar jernih setelah saya berhenti mengorek telinga sembarangan dan membersihkannya dengan cara yang tepat.”
Menjaga kebersihan telinga memang sangat penting untuk kenyamanan aktivitas harianmu, tetapi metodenya haruslah aman agar tidak merusak organ dalam yang sensitif. Sayangnya, masih banyak orang yang menggunakan metode tradisional yang justru membahayakan gendang telinga mereka tanpa disadari. Artikel ini akan mengupas tuntas cara membersihkan kotoran telinga yang direkomendasikan secara medis agar kamu bisa merawat diri dengan tenang di rumah.
Fungsi Kotoran Telinga & Mengapa Tidak Boleh Dibersihkan Sembarangan
Kotoran telinga atau yang dikenal dengan istilah medis serumen, sebenarnya bukanlah sekadar limbah tubuh yang menjijikkan seperti anggapan banyak orang. Zat ini diproduksi secara alami oleh kelenjar di saluran telinga luar dan memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga kesehatan pendengaranmu. Membersihkan telinga secara berlebihan justru bisa menghilangkan lapisan pelindung ini, membuat telinga menjadi kering, gatal, dan rentan infeksi.
Berikut adalah beberapa fungsi utama serumen yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan untuk membersihkannya:
- Pelindung Alami: Teksturnya yang lengket bekerja efektif sebagai perangkap bagi debu, serangga kecil, dan partikel asing agar tidak masuk ke bagian dalam telinga yang lebih sensitif.
- Zat Antibakteri: Serumen mengandung lisozim, sebuah enzim yang mampu memecah dinding sel bakteri dan mencegah pertumbuhan jamur di dalam saluran telinga yang lembap.
- Pelembap Saluran Telinga: Tanpa adanya sedikit lapisan serumen, kulit di dalam liang telinga akan menjadi sangat kering, bersisik, dan mudah terluka.
Selain itu, tubuh kita sebenarnya memiliki mekanisme pembersihan mandiri atau self-cleaning mechanism yang sangat canggih. Gerakan rahang saat kamu mengunyah makanan atau berbicara akan membantu mendorong kotoran lama keluar secara perlahan menuju lubang telinga luar. Oleh karena itu, tindakan mengorek terlalu dalam justru melawan mekanisme alami ini dan berisiko mendorong kotoran masuk kembali hingga menyebabkan sumbatan keras atau impaksi.
Ciri Kotoran Telinga Normal vs Tanda Masalah

Warna dan tekstur kotoran telinga bisa sangat bervariasi pada setiap individu, tergantung pada faktor genetik dan kondisi lingkungan. Umumnya, serumen yang sehat akan berwarna kuning muda, kuning keemasan, hingga cokelat tua dengan tekstur yang bisa basah lengket atau kering bersisik. Kotoran yang baru diproduksi biasanya berwarna lebih terang dan lembut, sedangkan kotoran lama yang siap keluar akan berubah menjadi lebih gelap dan sedikit mengeras.
Namun, kamu perlu waspada dan segera melakukan pemeriksaan jika menemukan tanda-tanda ketidaknormalan berikut ini:
- Warna Hijau atau Putih Susu: Perubahan warna drastis ini sering kali menjadi indikasi adanya infeksi bakteri atau jamur yang sedang berkembang.
- Berbau Busuk: Kotoran telinga normal mungkin memiliki bau khas, tetapi jika baunya sangat menyengat dan tidak sedap, itu adalah sinyal infeksi aktif.
- Bercampur Darah: Adanya bercak darah bisa menandakan luka goresan di saluran telinga atau masalah yang lebih serius pada gendang telinga.
- Disertai Rasa Nyeri: Jika keluarnya kotoran dibarengi dengan rasa sakit yang berdenyut atau telinga terasa penuh terus-menerus.
Cara Membersihkan yang Aman di Rumah
Membersihkan telinga di rumah sebenarnya boleh saja dilakukan, asalkan kamu hanya berfokus pada area telinga bagian luar saja. Prinsip utamanya adalah membantu membersihkan kotoran yang sudah terdorong keluar secara alami tanpa mencoba masuk ke dalam liang telinga. Berikut adalah beberapa metode aman yang bisa kamu praktikkan sendiri:
1. Gunakan Kain Waslap Lembut
Metode ini adalah yang paling direkomendasikan oleh para ahli karena risiko cederanya sangat minim. Kamu hanya perlu membasahi kain waslap lembut dengan air hangat suam-suam kuku, lalu peras hingga kain menjadi lembap dan tidak meneteskan air. Usapkan kain tersebut pada lekukan daun telinga bagian luar dengan gerakan memutar lembut untuk mengangkat debu atau sisa kotoran yang sudah berada di bibir lubang telinga.
BACA JUGA: Kulit Wajah Terasa Kering dan Kusam? Ini Cara Tepat Mengatasinya
2. Manfaatkan Obat Tetes Pelunak
Jika kamu merasa kotoran di dalam telinga sudah mulai mengeras dan mengganggu, penggunaan obat tetes pelunak bisa menjadi solusi yang efektif. Cairan ini bekerja dengan cara memecah struktur kotoran yang keras agar menjadi lebih cair dan mudah keluar dengan sendirinya.
Caranya:
- Miringkan kepala hingga telinga yang bermasalah menghadap ke atas.
- Teteskan cairan pelunak sesuai dosis yang tertera pada kemasan.
- Pertahankan posisi kepala selama 2-5 menit agar cairan meresap.
- Tegakkan kembali kepala dan bersihkan cairan yang keluar dengan tisu bersih.
3. Gunakan Minyak Alami (Baby Oil atau Minyak Zaitun)
Selain obat tetes kimia, bahan alami seperti minyak zaitun atau baby oil juga cukup ampuh untuk melunakkan serumen. Pastikan minyak yang digunakan bersih dan suhunya hangat (tidak panas) agar nyaman saat masuk ke telinga. Teteskan satu hingga dua tetes ke dalam telinga, lalu diamkan beberapa saat agar minyak bisa melunakkan kotoran yang menempel pada dinding telinga.
BACA JUGA: 7 Manfaat Minyak Zaitun untuk Rambut Sehat Berkilau
4. Teknik Irigasi Sederhana
Teknik ini bisa dilakukan jika kamu yakin gendang telinga dalam kondisi sehat dan tidak berlubang. Gunakan alat suntik tanpa jarum (spuit) yang diisi dengan air hangat bersih atau larutan saline, lalu semprotkan perlahan ke dalam liang telinga. Ingat, jangan menyemprotkan air dengan tekanan tinggi langsung ke arah gendang telinga karena bisa menyebabkan pusing atau cedera; biarkan air mengalir membasahi dinding telinga dan membawa kotoran keluar.
Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan (No Cotton Buds!)

Dalam upaya menjaga kebersihan, kita sering kali melakukan kebiasaan yang ternyata justru memperburuk kondisi kesehatan telinga. Kesalahan yang paling umum dan fatal adalah penggunaan cotton buds untuk membersihkan bagian dalam liang telinga. Bentuknya yang tumpul justru akan mendorong kotoran masuk semakin dalam ke arah gendang telinga, menyebabkan penumpukan yang sulit dikeluarkan.
Hindari melakukan hal-hal berikut ini agar telingamu tetap aman:
- Mengorek dengan Benda Tajam: Jangan pernah menggunakan peniti, jepit rambut, atau ujung kuku panjang karena kulit liang telinga sangat tipis dan mudah terluka.
- Ear Candling (Terapi Lilin): Metode ini sangat tidak disarankan medis karena risiko lelehan lilin panas masuk ke dalam telinga dan menyebabkan luka bakar serius pada gendang telinga.
- Memasukkan Cairan Keras: Hindari penggunaan hidrogen peroksida murni atau alkohol berkadar tinggi secara langsung tanpa pengawasan dokter, karena bisa memicu iritasi dan kulit kering.
Kapan Harus ke Dokter THT?
Meskipun perawatan di rumah bisa membantu menjaga kebersihan ringan, ada kalanya masalah telinga membutuhkan penanganan profesional dengan alat medis khusus. Jangan memaksakan diri untuk mengatasi sumbatan yang parah sendirian, karena tindakan yang salah bisa berujung pada kerusakan permanen. Dokter THT memiliki alat mikroskop dan alat hisap (suction) yang bisa membersihkan telinga dengan presisi tinggi tanpa rasa sakit.
Segeralah buat janji temu dengan dokter jika kamu mengalami gejala berikut:
- Nyeri telinga yang tidak kunjung hilang atau semakin parah setelah dibersihkan sendiri.
- Penurunan kemampuan pendengaran secara tiba-tiba, seolah telinga tersumbat kapas.
- Telinga berdenging (tinnitus) atau terasa penuh dalam waktu yang lama.
- Mengalami pusing berputar (vertigo) yang menyertai gangguan telinga.
- Adanya riwayat gendang telinga pecah atau pernah menjalani operasi telinga sebelumnya.
Sempurnakan Penampilanmu dengan Perawatan di Sozo Skin Clinic
Menjaga kebersihan diri merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak hanya terbatas pada area telinga saja, tetapi juga mencakup kesehatan kulit wajah. Wajah yang bersih dan terawat akan memberikan rasa nyaman yang sama pentingnya dengan pendengaran yang jernih. Sama seperti telinga yang memiliki pori dan kelenjar minyak, kulit wajah juga membutuhkan perawatan rutin agar terbebas dari sumbatan debu dan polusi.
BACA JUGA: Tips Memilih Klinik Kecantikan untuk Perawatan Kulit Wajah Berkualitas
Untuk melengkapi rutinitas perawatan dirimu, sangat disarankan untuk melakukan perawatan wajah profesional secara berkala. Sozo Skin Clinic hadir dengan berbagai solusi perawatan wajah yang dirancang khusus untuk mengangkat sel kulit mati, membersihkan komedo, dan menutrisi kulit hingga lapisan terdalam. Perawatan facial treatment rutin di sini ditangani langsung oleh tenaga ahli yang memahami kebutuhan spesifik kulitmu.

Dengan mengombinasikan kebersihan telinga yang terjaga dan wajah yang glowing, kepercayaan dirimu pasti akan meningkat pesat. Kamu akan merasa lebih segar, sehat, dan siap menghadapi berbagai tantangan aktivitas sehari-hari dengan penampilan terbaik. Ingatlah bahwa kesehatan adalah aset jangka panjang, jadi mulailah merawat setiap bagian tubuhmu dengan metode yang tepat dan aman mulai hari ini.



